Di dalam masjid ini, semua strukturnya masi asli. Lantainya masi terbuat dari tanah keras. Tidak ada penerangan berupa listrik. Terdapat pula sebuah mihrab dan bedug yang sangat tua. Terdapat empat Soko Guru yang terbuat dari hati kulit pisang. Masjid tersebut tidak mengumandangkan adzan setiap waktu sholat tiba. Hanya sekali seminggu, hari Kamis sore, untuk mengingatkan warga bahwa keesokan harinya adalah hari jumat, waktunya untuk melaksanakan ibadah jumat.
Di sana terdapat sebuah Al-quran tua yang merupakan hasil tulisan tangan.
Diposkan oleh Para Ulama yang Sudah Mendirikan Masjid Kuno tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar